Tulisan Sebagai Media Perubahan


Pendidikan
-
Orang bijak mengatakan “jika kita tidak berubah, maka kita akan ditinggalkan”, Karena hidup bukan hanya tentang bagaimana kita bisa bertahan, tapi tentang bagaimana kita bisa tumbuh berkembang. Namun, perubahan tersebut tidak akan terjadi jika tidak dilandasi dengan gerakan yang massif dan konstruktif. Maka, yang menjadi pertanyaan besar adalah hal apa yang bisa membuat sesuatu itu berubah? Apakah sebuah tulisan memiliki kekuatan untuk melakukan sebuah perubahan? Bahkan dapat membangun sebuah peradaban?  

  1. Esensi sebuah tulisan 

Menulis adalah salah satu kegiatan dalam mereflesikan cipta, rasa, dan karsa seseorang. Tulisan bukan sekedar rangkaian kata-kata, setiap goresannya mencerminkan kepribadian yang kita miliki. Perolehan tulisan yang kita dapat mengindikasikan apa yang tengah kita alami dan kita rasakan. Ketika kita sedang sakit, pusing, resah, bahagia, maka tak dapat dipungkiri tulisan kita ikut berubah.(Vimala, 2004)  Ini adalah salah satu fakta dimana sebuah perasaan emosional dapat merubah sebuah tulisan, begitupun sebaliknya, sebuah tulisan dapat merubah perasaan emosional seseorang.  Dan sekarang kita tersadar bahwa kepribadian seseorang tercerminkan melalui tulisan tangannya, karena sebuah tulisan adalah media eksplorasi karakter yang tersembunyi dalam diri. 

Menurut Vimala Rodgers, seorang penulis buku Best Seller, Sitem penulisan yang digunakan dalam sebuah penulisan bukan hanya cara berkomunikasi, melainkan juga alat pembangun karakter, karena setiap kata bahkan hurufnya memiliki makna tertentu. (Vimala, 2000)

Jika kita melihat kembali kemasa lalu, pada masa keemasan Islam seorang penulis adalah yang mendiktekan pemikirannya dihadapan seorang juru tulis, warraq. Setelah selesai, sang warraq meminta restu untuk mengggandakan tulisan tersebut. Peran penting seorang warraq dalam sebuah penerbitan selain menjadi mesin fotokopi dalam wujud manusia, juga memberikan koreksi dan komentar terhadap tulisan-tulisan sang penulis. 

  1. Dari tulisan menuju perubahan 

Ketika penaklukan kembali- Reconquista atas Islam, penjajah barat tidak hanya menjajah wilayah teritorial jajahan. Mereka mencoba menjajah pola pikir rakyat wilayah jajahan dengan cara pendistorsian dalam sebuah penulisan sejarah. Melalui Geopolitics of Information, Menurut Anthony Smith selain mendistorsikan penulisan sejarah, dalam masalah berita pun penjajah barat melancarkan news imperialism- Penjajahan Berita. (Suryanegara, 1996) Mengapa? Karena hasil dari sebuah penulisan, akan membangun citra dan opini masyarakat jajahan tentang kisah masa lalu yang dibacanya. Dampak dari hasil bacaan itu akan menimbulkan perubahan sistem keimanan, sistem politik, tingkah laku sosial, dan budaya yang selanjutnya memihak penjajah. (Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah, Tria Pratama, Bandung , 2014, h. 17-19)

Tentunya sebuah tulisan memiliki hubungan dengan perubahan sosial budaya dalam konteks pembangunan nasional. Tulisan adalah penyambung peradaban, kesinambungan peradaban dunia tidak akan terjadi tanpa adanya media penulisan. Karya-karya Aristoteles, Socrates, Plato, Democritus, Rene Descartes, Phytagoras, Al-Khawarizmi, Ibnu Sina tidak akan dapat dipelajari seandainya mereka tidak menuliskannya secara mendalam. Penemuan besar dimasa lalu membuat masa depan lebih berkembang, maju, modern. Lalu penemuan itu hanya bisa sampai ke masa depan hanya dengan sebuah penulisan dalam mengabadikannya. Para filsuf, ulama, cendekiawan, politisi mampu merekam jejak pemikirannya melalui tulisan. Dan dengan sebuah tulisan juga kita bisa memperbaiki masa depan dengan mempelajari kesalahan masa lalu. 

Penemuan tulisan merupakan penemuan besar dalam sejarah manusia, yang secara langsung merevolusi budaya berkehidupan manusia. Manusia yang dulu hidup dengan berkomunikasi secara lisan, kini mampu mengabadikan berbagai peristiwa penting, sejarah, perjalanan hidup. Kini manusia mampu mengingat melalui sebuah tulisan, merencanakan esok hari dengan sebuah tulisan. Tulisan telah merubah pola fikir manusia dan mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan. Lalu, tulisanpun mengubah peradaban manusia. Sehingga tak salah ungkapan, Civillization starts on paper, peradaban berawal dari atas kertas. 

  1. Eksistensi media tulisan dimasa kini 

Tulisan masih ada, hanya saja ia berubah bentuk. Televisi dan situs internet pun dipenuhi oleh sebuah tulisan. Tulisan masih mendominasi hingga sekarang, teks tidak dapat dilepaskan dari sistem kehidupan manusia. Produk tulisan kuno seperti buku, kitab  masih dibaca dan dinikmati hingga saat ini. 

Seorang Jesuit pengkaji masalah Bahasa, Walter J. Ong menuturkan bahwa Tulisan adalah teknologi. Bahkan, di era sekarang tulisan memiliki peralatan yang lebih canggih, dampaknya menulis bisa dilakukan oleh siapa saja. Tapi tidak semua orang mampu menulis dengan baik. 

Di era 5.0 ini, sebuah tulisan bisa berkeliaran ke mana saja, ke tempat-tempat yang tidak diketahui oleh penulisnya sendiri. Ketika sebuah tulisan disebarkan di internet, diterima oleh orang tak dikenal. Bisa saja tulisan itu dikutip oleh siapa saja tanpa sepengetahuan dan izin kepada penulis.   

Sekarang, penyebaran pengetahuan dan informasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya dilaui dengan cepat. Proses era globalisasi telah dimulai. Kemudian informasi sebagai wujud dari sebuah tulisan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi umat manusia. Kini politik, ekonomi, sosial dan budaya, digerakan oleh  informasi yang merupakan motif dari sebuah tulisan. 

Kini, Dunia dikuasai rezim informasi. Siapa yang menguasai informasi, dialah yang menguasai dunia. Siapa yang dapat menahan, menyebarkan, mendistorsikan tulisan, dialah penentu  peradaban selanjutnya. Karena yang memiliki otoritas seperti demikian adalah yang akan membangun citra dan opini publik.

Penutupan 

Sebagaimana diketahui bahwa perubahan di masyarakat yang komunal nan egaliter diperlukan adanya proses komunikasi. Proses komunikasi dalam menyebarkan suatu gagasan atau ide, diharapkan dapat diterima masyarakat demi terciptanya pembaruan.  Namun terkadang jika gagasan tersebut mengarah kepada modernisasi, mengakibatkan interpretasi yang berdampak pada kesenjangan sosial di masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa ide pembaharuan dalam membangun masyarakat publik tidak mudah menggeser ide/nilai lama yang sudah tertanam kuat di masyarakat. Pada saat itulah kehadiran media tulisan sangat diharapkan untuk menjalankan peranannya dan menempati posisi strategis dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat luas mengenai ide pembaharuan.  

Sekilas tulisan memang terlihat seperti benda mati. Namun ada sebuah kehidupan didalamnya. Kehidupan abstrak yang multi tafsir tapi tidak mudah diinterpretasikan, namun begitu besar peranannya. (Hernawan, 2012)



DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, W. (2012). Pengaruh media massa terhadap perubahan sosial budaya dan modernisasi dalam pembangunan. Jurnal Ilmu Komunikasi, 83–96. https://www.neliti.com/publications/27187/pengaruh-media-massa-terhadap-perubahan-sosial-budaya-dan-modernisasi-dalam-pemb%0Ahttps://www.base-search.net/Search/Results?q=dccoll:ftneliti

Suryanegara, A. mansur. (1996). Api Sejarah: Mahakarya Perjuangan Ulama Dan Santri Dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. https://doi.org/10.26499/sawer.v23i2.240

Vimala, R. (2000). your handwriting can change your life .

Vimala, R. (2004). The Vimala System: Character Building Through Simplified Handwriting